Lampu LED (Light Emitting Diode) adalah sebuah sumber cahaya yang menghasilkan cahaya ketika arus listrik melewati bahan semikonduktor. LED sangat efisien dan tahan lama, serta memiliki berbagai macam warna dan intensitas cahaya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Dan berikut ini adalah berbagai keuntungan menggunakan lampu LED:
- Hemat energi: LED sangat efisien dalam menggunakan energi sehingga menghemat biaya listrik.
- Tahan lama: LED memiliki masa pakai yang lebih lama dibandingkan dengan lampu pijar dan neon. LED biasanya bisa bertahan hingga 50.000 jam pemakaian atau bahkan lebih.
- Ramah lingkungan: LED tidak mengandung bahan beracun seperti merkuri, dan tidak memancarkan panas berlebih, sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
- Warna yang beragam: LED tersedia dalam berbagai macam warna dan intensitas cahaya, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan lampu LED. Misalnya saja dalam memilih watt yang sesuai dengan kebutuhan, serta memperhatikan suhu lingkungan agar LED tidak overheat dan rusak.
Cara Memasang 6 Buah Lampu LED dengan Listrik Langsung
Untuk menggunakan lampu LED, terdapat dua cara yang dapat dilakukan, yaitu: menggunakan resistor saja atau menggunakan perangkat tambahan seperti trafo.
Jika menggunakan resistor saja, caranya adalah dengan memasang resistor seri sebesar 100k – 150k ohm pada LED pertama, lalu dilanjutkan dengan LED kedua dan seterusnya hingga LED ke enam. Setelah itu, rangkaian LED tersebut dapat dipasang secara paralel pada rangkaian 1a dengan tegangan sebesar 220 V.
Sedangkan untuk menggunakan perangkat tambahan trafo, langkah-langkahnya adalah dengan memasang rangkaian LED secara paralel pada LED pertama hingga LED ke enam. Kemudian, pasang resistor seri sebesar 1k – 2,2k ohm pada rangkaian 1b. Setelah itu, rangkaian tersebut dapat dipasang secara paralel pada rangkaian 2b dengan kumparan sekunder trafo step down yang memiliki keterangan 0V dan 9V/500mA. Terakhir, sambungkan kabel listrik PLN pada kumparan primer trafo yang juga memiliki keterangan 0V dan 220V.
Cara Pasang Lampu LED
Untuk memastikan agar lampu LED memiliki masa pakai yang lama, yang dapat mencapai 35.000 hingga 80.000 jam pemakaian, perlu diketahui rumus pemasangannya. Rumus ini penting karena dapat menentukan seberapa besar nilai tahanan atau resistor yang harus dipasang sesuai dengan jumlah lampu LED yang akan dipasang.
Rumus pemasangan lampu LED cukup sederhana, yaitu:
(Power supply atau voltase – Drop voltase LED / Arus listrik (idealnya antara 15 hingga 30 miliampere))
Sementara bagi yang ingin memasang lampu LED dengan tegangan 220 volt, arus listrik harus diubah terlebih dahulu menjadi arus DC menggunakan diode bridge. Disarankan untuk menggunakan diode 1N4007 agar lebih stabil, karena nilai batas limit voltase diode 1N4007 maksimum 1000 volt.
Cara Penyambungan Power Supply
Berikut adalah cara untuk melakukan penyambungan power supply:
- Pastikan bahwa listrik dalam kondisi mati (OFF) sebelum melakukan penyambungan.
- Pastikan bahwa tegangan yang dibutuhkan oleh lampu sesuai dengan tegangan power supply.
- Pilih lokasi untuk penempatan power supply yang jauh dari jangkauan anak-anak.
- Sambungkan kabel ke lampu terlebih dahulu. Biasanya, V+ dihubungkan dengan kabel merah pada lampu, sedangkan V- dihubungkan dengan kabel hitam pada lampu.
- Jika memungkinkan, sambungkan kabel grounding ke terminal grounding.
Power supply ini umumnya digunakan untuk lampu-lampu seperti LED Strip, LED Module, LED 12V DC, dan sejenisnya.
Menyalakan Rangkaian LED Dengan Listrik AC 220V
LED (Light Emitting Diode) merupakan jenis dioda yang dapat menghasilkan cahaya saat diberi sumber tegangan listrik secara forward dengan arus maksimum 20-100 mA, tergantung pada jenis LED yang digunakan. Karena karakteristik ini, LED dapat dinyalakan dengan sumber tegangan DC maupun AC, sehingga membuat “Rangkaian LED dengan Listrik AC 220V”.
Rangkaian LED ini menggunakan jaringan listrik AC 220V (Listrik PLN) dan terdiri dari 24 LED DC 3V warna putih (super LED) yang dipasang secara seri dengan konfigurasi forward-reverse. Konfigurasi LED yang dinyalakan dengan jaringan listrik AC 220V ini bertujuan untuk mendapatkan efisiensi daya dan intensitas cahaya yang maksimal. Selain LED pada rangkaian ini, dipasang juga pembatas arus berupa resistor 1KOhm 3 Watt dan sebuah kapasitor non-polar 0,22 uF/1000V.
Konfigurasi LED tersebut memberikan efisiensi daya dan intensitas maksimal karena saat puncak gelombang tegangan AC pada sisi forward terhadap D1-D6 dan D19-D24, LED tersebut menyala. Kemudian pada sisi puncak gelombang tegangan AC reverse terhadap D1-D6 dan D19-D24, D7-D12 dan D13-D18 pada posisi forward sehingga LED tersebut menyala. Dengan konfigurasi LED pada jaringan AC 220V seperti ini, semua sisi gelombang AC 220V dimanfaatkan.
Cara Menyambungkan Lampu LED ke Saklar
Dioda adalah perangkat semikonduktor elektronik yang hanya mengizinkan arus mengalir dalam satu arah. Dioda pemancar cahaya (LED) adalah perangkat yang akan menyala ketika arus mengalir melalui arah yang benar. LED awal hanya menghasilkan intensitas cahaya yang rendah dan hanya menghasilkan cahaya merah, namun saat ini tersedia LED modern yang dapat mengeluarkan cahaya di seluruh spektrum terlihat sehingga dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Untuk mengendalikan kapan LED menyala, LED harus dihubungkan ke saklar.
Untuk menghitung nilai resistor yang diperlukan untuk rangkaian, gunakan rumus:
(tegangan sumber – tegangan jatuh LED) / arus LED dalam ampere = ohm)
Misalnya, dengan menggunakan sumber daya 12 volt dengan nilai LED sebesar 3,1 volt dan 20 milli-ampere akan menghasilkan nilai resistor sebesar 445 ohm. Beli resistor dengan nilai yang mendekati hasil perhitungan dan bulatkan nilai tersebut sedekat mungkin.
Solder resistor ke kawat positif LED (juga dikenal sebagai anoda, dan kabel ini lebih panjang daripada kabel LED yang lain). Lalu pastikan saklar dalam posisi “Mati”. Hubungkan ujung lain dari resistor ke salah satu terminal saklar dengan kawat tembaga. Kemudian, solder kabel ke saklar dan resistor.
Solder satu potongan kawat tembaga antara terminal saklar yang lain dan sisi positif dari catu daya. Sisi positif catu daya akan ditandai dengan tanda “+”, dan biasanya berwarna merah pada catu daya komersial.
Letakkan potongan kawat ketiga antara sisi negatif LED (juga dikenal sebagai katoda dan kabel ini lebih pendek daripada kabel LED yang lain) dan sisi negatif catu daya. Kemudian solder kabel ke LED dan catu daya.
Kesimpulan
Ada cara-cara yang perlu dilakukan untuk menyambungkan lampu LED ke saklar. Selain itu, juga perlu diperhatikan bagaimana rumus-rumusnya agar tidak kerusakan dan sesuai kebutuhan. Perlu diperhatikan juga terkait cara menyambungkan lampu LED ke saklar yang tepat dan aman.